Pagi menjelang , Jesica membuka matanya perlahan ahh..silau ,, ia merasa silau menusuk matanya , apa yang terjadi.?
Astaga , dia tertidur di depan jendela kamarnya , dan Skandar .. bagaimna dia sekarang.? Dimana dia.?
Jesica menengok keluar jendela , tidak didapatinya Skandar disana, tubuhnya segera berlari keluar kamar.
“mom .. dad .. dimana Skandar.?”
Jesica terlihat panic sekali.
“ohh dear , Skandar jatuh pingsan tadi malam , dad segera membawanya kerumahnya , semoga dia tidak kenanpa-kenapa” .
APA.? Skandar jatuh pingsan ..
Ohh Jesica merasa sangat bersalah sekali ,andai saja ia tidak membiarkan Skandar berdiri diluar sana ,andai dia bisa memutar waktu, dia tidak akan setega itu membiarkan Skandar kedinginan, ohh Jesica benar-benar merasa bodoh , apa yang ia lakukan pada sahabatnya.?
Ya , tepatnya sahabat yang dicintainya.
Secepat mungkin ia bergegas merapikan penampilannya , segera mungkin ia pergi ke kamar mandi , mengganti pakaiannya dan sesegera mungkin melesat ke rumah Skandar.
Langkahnya sampai disebuah perumahan mewah dengan deretan mobil-mobil mewah menghiasi setiap teras rumah. Dicarinya rumah kediaman Keluarga Keynes , dan tidak perlu waktu lama untuk Jesica menemukannya , ia kini telah berada di ambang pintu rumah Skandar , perlahan ia memencet bel rumah Skandar , ia berharap seseorang membukakan pintu untuknya , lebih bagus jika Skandar yang membukannya dan menemuinya.
Tak lama kemudian kakak Soumaya membukakan pintu untuknya.
“ohh Jesy , syukurlah kau datang Skandar sedari tadi memanggil-manggil namamu”.
Jesica tersenyum kecut , dia sungguh tak mau ini semua terjadi , dengan sedikit lemah ia memasuki rumah itu , berjalan keruang tengah , di dapatinya ayah dan ibu Skandar juga dad.nya.
“Ohh Jesy , temuilah Skandar dikamarnya” ucap mom Zelfa sembari menyunggingkan senyum manisnya.
Dengan segala kekuatan yang Jesica punya ia memasuki kamar Skandar. Berusaha jangan menangis dan jangan sampai menangis.
“Ohh Skandar .. apa yang telah aku lakukan padamu.?” Ucap Jesica lirih.
Ia duduk disebelah ranjang Skandar , didapatinya Skandar sedang terbaring lemah dengan selimut menutupi sebagian tubuhnya. Oh sungguh Jesica tidak tega melihat Skandar seperti ini , perlahan ia mengelus dan menyentuh pipi Skandar , air matanya seketika jatuh, ia tak kuasa menahan kesedihan.
“bangunlah Skand , wake up”
Jesica berbisik di telinga Skandar , air matanya jatuh di punggung tangan Skandar , tiba-tiba tanpa Jesica sadari tangan Skandra bergerak-gerak lemah , ia sepertinya ingin menggenggam tangan Jesica namun masih terlalu lemah untuknya , bahkan untuk membuka matanya pun Skandar belum bisa.
Jesica menyadari hal itu
“Skand kau bangun, kau sadar.?”
Jesica kaget sekaligus senang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar