Cari Blog Ini

Senin, 28 November 2011

Love When It Rains (Part 6)

Malam menjelang , Skandar menatap Jesica , gadis itu tertidur di pundaknya , dengan sangat hati-hati Skandar membangunkannya.
“Jesyy .. Jesyy wake up ,, we must go back now”
“hmmm” Jesica bergumam , perlahan ia membuka matanya
“pukul berapa ini Skand?” Tanya Jesica
“8 malam , ayo kita pulang” Skandar beranjak dari duduknya ,
“tapi aku mengantuk Skand” ucap Jesica
“hmmb baiklah kalau begitu , naik di punggungku dan aku akan menggendongmu”  Skandar mencoba menawarkan
“emmbb tidakkah itu merepotkanmu?”  Jesica sedikit ragu
“no , jika kau lebih ringan sedikit” Jesica tersenyum , tanpa pikir panjang ia langsung menerima tawaran Skandar, Skandar segera menggendongnya dan berjalan keluar taman.
“Jesy .. jika aku boleh bertanya universitas terhebat apa di dunia yg akan kau masuki nanti?” Skandar bertanya
“emmb terserah Skand” Jesica hanya bergumam
“Kau sudah sangat mengantuk Jesy” Skand masih bertanya. Namun Jesica sudah terlelap tidur.
“Jesyy .. Jesyy” Skandar memalingkan wajahnya melihat Jesica , ia benar-benar sudah tertidur.
Skandar mengentikan langkahnya , ia menatap langit dan menghirup udara.
“Jesy .. tidakkah kau menyadari bahwa aku sangat mencintaimu”. Skandar berkata pelan , ia meneruskan langkahnya menuju mobilnya , ia harus segera mengantar Jesica pulang sebelum malam terlaru larut.
****************
Pagi  menjelang , Jesica mencoba membuka kedua matanya terasa berat , tapi ia tetap harus bangun.
“hooaammm”
Ia berjalan menuruni anak tangga , di dapatinya kedua orang tuanya sibuk membereskan dan mengepak barang-barang, Jesica terlihat sebal
“ohh morning dear” mom nya mencium kening Jesica
“bukankah masih ada waktu 2 minggu lagi sebelum kita pindah? , mengapa kalian begitu sibuk , aku kan harus ujian sebelum kita pindah” Jesica berkata sinis
“2 minggu bukan waktu yg lama Jesy” ayahnya menyahut
Jesica berlari ke kamar mandi , ia tak sanggup menahan tangis , menghadapi kenyataan bahwa ia akan meninggalkan Skandar , apa yg harus ia katakana padanya nanti. Ia menatap  cermin , wajahnya begitu merah dan basah , ia menagis terisak-isak.
“Skandar :("

Tidak ada komentar:

Posting Komentar