Cari Blog Ini

Senin, 28 November 2011

Love When It Rains (Part 7)

Seminggu telah berlalu .
Skandar dan Jesica tidak bertemu selama seminggu ini , mereka sepakat tidak bertemu karena mereka baru saja selesai melaksanakan ujian. Hari itu Skandar bermaksud mengajak Jesica untuk bertemu , di ambilnya ponselnya , ia mengirim pesan singkat kepada Jersica untuk bertemu di taman, sesudah mengirim pesan singkat ia segera berangkat , Skandar sengaja tidak mengendarai mobilnya karena ia ingin menghabiskan waktunya seharian ini berjalan-jalan bersama Jesica.
Ia menyusuri  jalanan kota London , tiba-tiba perhatiannya terpusat pada sepasang kekasih di sebrang jalan , terlihat sang kekasih pria memeluk erat kekasih wanitanya , tampaknya sang wanita akan pergi jauh karena terlihat ada beberapa koper besar di sampingnya. Skandar tidak berfikir panjang , ia menghiraukannya , ia terus berjalan menuju taman dan duduk di depan danau. 15 menit kemudian Jesica dating, Jesica tersenyum melihat Skandar , Skandar membalas senyumnya ia berlari kearah Jesica dan memeluknya.
“Jesy I miss you so much” ucapnya .
Jesica membalas pelukan Skandar
“me too Skand”
Jesica tersenyum , ia melepas pelukannya , menatap Skandar memegang pundaknya dengan kedua tangannya .
“Bagaimana dengan ujianmu?” Jesica bertanya.
“Baik , tapi lebih baik jika aku mengerjakannya bersamamu” ucap Skandar.
Jesica tersenyum, ia mengusap-usap pundak Skandar.
“Dan bagaimana dengan ujianmu?” Skandar balik bertanya
“Biasa saja , aku berharap tidak pernah melakukan itu” ucap Jesica.
Skandar terlihat bingung tapi ia tidak terlalu mempermasalahkannya. Diraihnya kedua tangan Jesica dari pundaknya , ia memegang tangan Jesica mencoba mengajaknya berkeliling, tapi ketika Skandar berjalan Jesica menarik tangan Skandar dan menghentikan langkah kaki Skandar.
“Emmb Skand..” Jesica terlihat bingung.
“What’s wrong Jesy?” Skandar bertanya. Skandar  menatap Jesica heran , di dapatinya mata Jesica berkaca-kaca, hidung dan matanya mulai memerah. Skandar menyentuh pipi Jesica dengan kedua tangannya , menatap Jesica dengan penuh pertanyaan.
“you cry?” Skandar bertanya , tangannya mengusap-usap pipi Jesica. Jesica tidak menjawab ia menangis terisak-isak dan langsung memeluk tubuh Skandar. Kelakuan Jesica benar-benar membuat Skandar bingung, ia mengusap-usap punggung Jesica mencoba menenangkannya.
“Siapa yg menyakitimu Jesica katakana padaku?” Tanya Skandar
Jesica melepas pelukannya ia menatap Skandar dengan pipi yang basah karena air matanya , kali ini gentian Jesica yg memegang pipi Skandar dengan tangannya , ia menatap Skandar dalam sekali, mulutnya mulai mengatakan sesuatu , ia mengumpulkan kekuatan dalam dirinya hingga akhirnya ia angkat bicara.
“aku .. aku akan pergi Skand” Jesica berucap , ia tak kuasa menahan air matanya.
“What you mean?” Skandar masih tak megerti.
Jesica mencoba mejelaskan kembali.
“ya Skand aku harus pergi , aku akan pindah ke Prancis dalam waktu seminggu ini ayahku mendapat tugas sebagai ketua perusahaan disana” dengan sangat hati-hati Jesica mengucapkan itu, Skand terdiam ia tak percaya dengan semua ini
“minggu depan?”  lirih Skandar. Jesica mengangguk lemah , air matanya masih terus saja mengalir
“Maafkan aku Skand, jika aku mampu aku ingin tetap berada di sini bersamamu , tapi aku tak cukup punya keberanian untuk menentang kedua orang tuaku dan a-“. Belum sempat Jesica menyelesaikan ucapanya Skandar memluknya.
“kau bisa tinggal bersamaku Jesy asalkan kau tetap denganku” air matanya terasa hangat jatuh di pipinya.
“tidak semudah itu Skand maafkan aku” Jesica melepas pelukan Skandar
“tapi aku tak pernah jauh darimu” ucap Skandar
“aku pasti kembali Skand”
 Jesica tak kuasa menhan sedihnya , ia berjalan menjauh dari Skandar , berlari dan semakin Jauh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar