- 3 Tahun Kemudian
“Oh .. terserah katamu Mrs.Meyer , tidakkah kau lihat aku begitu lelah?” Skand terlihat sangat kesal , badannya dipenuhi keringat , napasnya tersengal-sengal , ia melihat Jesica dan perlahan mendekatinya.
“kau gila Jesy , kita hampir saja terbunuh oleh anak gendut itu” ucap Skand sedikit nyolot
“sudahlah Skand , jika aku tidak segera datang dan membantumu mungkin buku tugasmu sudah menjadi sandraan musuh gendutmu itu” ucap Jesica.
“ya tapi tidak dengan mebakar celananya , kau gila” Skand masih sedikit kesal.
“hahah .. ok I’m sorry , so what do you want?”Jesica bertanya , Skand tidak menjawab , ia mendekati tubuh Jesica hingga dekat sekali , Skand menyentuh pipi Jesica , perlahan ia mendekatkan wajahnya di wajah Jesica , Jesica terlihat gugup , ia tidak bisa berbuat apa-apa , diam tanpa kata , Skandar menatapnya dalam sekali perlahan ia buka mulutnya dann ..
“KEMBALIKAN BUKU TUGASKU SEKARANG JUGA JESICA” Skandar berucap.
“ohh..” Jesica terlihat sebal , ia fikir Skandar akan melakukan hal yg lebih dari itu kepadanya.
“hahaha mukamu seperti kepiting rebus Jesy” Skandar tertawa puas sekali , tiba-tiba sebuah kaleng minuman bekas menghantam tangannya
“aww” Skandar meringis , dilihatnya Jesica berlari meninggalkannya.
“hahahaha .. ambilah jika kau bias Skand , kejar aku” .
Skandar yg menyadari bahwa Jesica meninggalkannya segera berlari mengerjarnya .
“ohh akan ku tangakap dan ku ikat kakimu Jesy agar kau tak bertingkah hahaha” Skandar berlari mengejar Jesica. Mereka sampai di taman yg selama ini menjadi tempat mereka berdua , Jesica duduk di depan danau taman itu , Skandar mengikutinya dan duduk di sebelahnya.
“Ini milikmu Skand” ucap Jesica sembari menyodorkan buku tugas Skand
“thanks”
“Skand taukah kamu bahwa tau ini adalah taun terakhir kita mendiami bangku SMA?” ucap Jesica
“ya itu kan bagus , aku dank aku bias masuk universitas bersama” ucap Skand , Jesica tersenyum , ia memalingkan wajahnya memandang danau
“kau salah Skand itu tidak akan terjadi” ucap Jesica
“what you mean Jesy?” Skandar terlihat bingung , kali ini posisi duduknya menghadap Jesica , tapi Jesica masih saja memandang danau.
“karena aku .. emmb aku ..aku” . Jesica merubah posisi duduknya kali ini ia memandang Skandar
“karena aku akan masuk ke universitas paling hebat di dunia dan kau takan bisa menyamaiku hahahah” Jesica tertawa. Skandar ikut tertawa bersamanya.
“ohh bangunlah tukang bermimpi hahah”
Jesica menatap jam di tangannya , ia bangkit dari duduknya dan menatap Skandar
“Skand ayo pulang , aku akan menunggumu besok di depan gerbang sekolahmu”
“hmmb ok”
Skand bangun dari duduknya dan berjalan merangkul Jesica , terbenamnya matahari mengiringi langkah mereka menuju rumah mereka masing-masing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar