Cari Blog Ini

Sabtu, 03 Desember 2011

Love When It Rains (part 12)

Jesica terus berjalan menyusuri taman itu, ia hampir sampai di ladang bunga itu , selangkah demi selangkah ia melangkahkan kakinya , ia hampir sampai dan akhirnya ..
“Oh My Good”
Jesica tidak dapat bergerak , ia diam berdiri mematung , matanya mulai berkaca-kaca.
“Skandar .. I .. I can’t understand”
Jesica masih terlihat kaget , apa yang ditemukannya di ladang bunga itu .
Ia melihat petikan bunga-bunga membentuk gambar hati yang begitu besar indah sekali.
“Skandar .. how can you do that?”
Tanya Jesica masih terlihat takjub , matanya berbinar-binar melihat tumpukan potongan bunga warna-warni yang membentuk pola hati , indah lucu sekali.
“Come here Jesy”
Skandar menggandeng tangan Jesica mengajaknya berjalan mendekati bunga-bunga itu , Jesica mengikutintya , ia tersenyum menoleh pada Skandar.
“Duduklah”
Skandar mempersilahkan Jesica untuk dudukdisampingnya. Jesica menuruti perintah Skandar , kini mereka duduk berdampingan di tengah taburan bunga-bunga yang membentuk pola bergambar hati itu.
Skandar merubah posisi duduknya , ia kini duduk tepat dihadapan Jesica , Jesica meantap Skandar yang sekarang duduk tepat dihadapannya
“Skandar ak-“
Belum sempat Jesica menyelsaikan kalimatnya , telunjuk Skandar mendarat di bibir mungilnya.
“Sst .. diamlah , jangan bicara”
Skandar hanya memandangi Jesica tak henti. Jesica bingung sekali apa yang hendak Skandar lakukan padanya. Perlahan kedua tangan Skandar menyentuh pipi Jesica lembut sekali , Skandar tersenyum padanya.
“Biar kini aku yang bicara” ucap Skandar.
Jesica tidak menjawab , ia masih terlihat bingung , melihat Skandar yang sedari tadi tidak berhenti menatap bola matanya. Perlahan Skandar memejamkan matanya.
“Jika nanti kau pergi dari sisiku ,, aku taakan takut ..
Karena aku tau cintamu tak pernah tinggalkan aku ..
Jika nanti aku tak bisa melihat senyummu lagi ,, aku taakan sedih ..
Karena aku telah merekam semua senyuman manismu dalam otakku ..
Jika nanti aku tak bisa lagi menggenggam erat tanganmu ,, aku taakan gundah ..
Karena aku percaya kau kan datang pdaku lagi dan saat itulah aku taakan melepaskan genggaman tanganku untukkmu”
Jesica terdiam , hatinya bergetar , air matanya terasa cepat mengalir di pipinya.
Skandar tau Jesica menangis , ia bisa merasakan jari-jarinya basah karena air mata Jesica.
“Skandar”
Terdengar suara Jesica sedikit bergetar begitu parau , Skandar membuka matanya , ia menatap Jesica yang menangis.
“Aku tidak menyuruhmu menangis Jesy , berhentilah” pinta Skandar.
Jesica tidak menjawab , ia masih saja menjatuhkan butiran air bening dari matanya.
“Jesica listen to me , aku tau kau akan kembali , berhentilah menangis Jesy , lihat aku sama sekali tidak menangis”
Jesica mulai menuruti permintaan Skandar ia mulai mengusap air matanya , ia kemudian menatap Skandar dalam sekali.
“Skandar deng-“
Lagi-lagi , belum sempat Jesica menyelesaikan perkataannya Skandar sudah mencegahnya .
Namun kali ini buka jemari telunjuk Skandar yang mendarat di bibir mungil Jesica , melainkan bibir Skandar.
Jesica terdiam , detak jantungnya terasa begitu cepat berdetak.
Apakah ini.?
Skandar menciumnya .?
Ya , Skandar menciumnya.
Jesica terus berjalan menyusuri taman itu, ia hampir sampai di ladang bunga itu , selangkah demi selangkah ia melangkahkan kakinya , ia hampir sampai dan akhirnya ..
“Oh My Good”
Jesica tidak dapat bergerak , ia diam berdiri mematung , matanya mulai berkaca-kaca.
“Skandar .. I .. I can’t understand”
Jesica masih terlihat kaget , apa yang ditemukannya di ladang bunga itu .
Ia melihat petikan bunga-bunga membentuk gambar hati yang begitu besar indah sekali.
“Skandar .. how can you do that?”
Tanya Jesica masih terlihat takjub , matanya berbinar-binar melihat tumpukan potongan bunga warna-warni yang membentuk pola hati , indah lucu sekali.
“Come here Jesy”
Skandar menggandeng tangan Jesica mengajaknya berjalan mendekati bunga-bunga itu , Jesica mengikutintya , ia tersenyum menoleh pada Skandar.
“Duduklah”
Skandar mempersilahkan Jesica untuk dudukdisampingnya. Jesica menuruti perintah Skandar , kini mereka duduk berdampingan di tengah taburan bunga-bunga yang membentuk pola bergambar hati itu.
Skandar merubah posisi duduknya , ia kini duduk tepat dihadapan Jesica , Jesica meantap Skandar yang sekarang duduk tepat dihadapannya
“Skandar ak-“
Belum sempat Jesica menyelsaikan kalimatnya , telunjuk Skandar mendarat di bibir mungilnya.
“Sst .. diamlah , jangan bicara”
Skandar hanya memandangi Jesica tak henti. Jesica bingung sekali apa yang hendak Skandar lakukan padanya. Perlahan kedua tangan Skandar menyentuh pipi Jesica lembut sekali , Skandar tersenyum padanya.
“Biar kini aku yang bicara” ucap Skandar.
Jesica tidak menjawab , ia masih terlihat bingung , melihat Skandar yang sedari tadi tidak berhenti menatap bola matanya. Perlahan Skandar memejamkan matanya.
“Jika nanti kau pergi dari sisiku ,, aku taakan takut ..
Karena aku tau cintamu tak pernah tinggalkan aku ..
Jika nanti aku tak bisa melihat senyummu lagi ,, aku taakan sedih ..
Karena aku telah merekam semua senyuman manismu dalam otakku ..
Jika nanti aku tak bisa lagi menggenggam erat tanganmu ,, aku taakan gundah ..
Karena aku percaya kau kan datang pdaku lagi dan saat itulah aku taakan melepaskan genggaman tanganku untukkmu”
Jesica terdiam , hatinya bergetar , air matanya terasa cepat mengalir di pipinya.
Skandar tau Jesica menangis , ia bisa merasakan jari-jarinya basah karena air mata Jesica.
“Skandar”
Terdengar suara Jesica sedikit bergetar begitu parau , Skandar membuka matanya , ia menatap Jesica yang menangis.
“Aku tidak menyuruhmu menangis Jesy , berhentilah” pinta Skandar.
Jesica tidak menjawab , ia masih saja menjatuhkan butiran air bening dari matanya.
“Jesica listen to me , aku tau kau akan kembali , berhentilah menangis Jesy , lihat aku sama sekali tidak menangis”
Jesica mulai menuruti permintaan Skandar ia mulai mengusap air matanya , ia kemudian menatap Skandar dalam sekali.
“Skandar deng-“
Lagi-lagi , belum sempat Jesica menyelesaikan perkataannya Skandar sudah mencegahnya .
Namun kali ini buka jemari telunjuk Skandar yang mendarat di bibir mungil Jesica , melainkan bibir Skandar.
Jesica terdiam , detak jantungnya terasa begitu cepat berdetak.
Apakah ini.?
Skandar menciumnya.?
Ya Skandar menciumnya ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar