Cari Blog Ini

Sabtu, 03 Desember 2011

Assalamualaikum :)

maaapphh ya kemaren JD.nya ditunda dulu ,,
karena aku nge.post profile nya boyfriend sama sinopsis ke-7 novel The Cronicles of Narnia ..
tapi skrang udah mulai nge.post JD lgi ko ..
walaupun blm sampe ending ,, biar penasaran kan
hahahahaha :D

Love When It Rains (part 18)

Jesica duduk dengan tidak memperhatikan dosennya sama sekali. Tangannya menopang dagunya , ia menatap keluar jendela kelasnya , terlihat beberapa anak sedang melakukan aktivitas di taman campus. Ia masih memikirkan tentang sosok pria misterius tadi , siapa dia.?
“senyumnya .. is that you Skandar Keynes.?”
Gumamnya dalam hati , kali ini perlahan-lahan ia berhasil mengumpulkan memory masa lalunya , bahwa tak lain kedatangannya ke inggris ialah untuk menemui pujaan hatinya Skandar Keynes. Dengan segala rasa penasaran yang ia milikki ia akan membuntuti pria misterius tadi sehabis kelasnya usai.
****************
Semua kelas kuliah Jesica telah selesai , kali ini tinggal ia menjalankan misinyauntuk membuntuti pria yang ia curigai adalah Skandar , pria yang selama ini ia cintai.
Jesica mengambil langkahnya , mencoba mencari tahu dimana keberadaan pria itu , pandangannya tertuju pada gerbang campusnya , itu dia ..
Jesica melihatnya , pria berkulit putih dngan sweater berwarna biru , dan kaca mata hitam yang ia kenakan. Terlihat dua orang berjalan briringan dengannya , yang satu pria , dan yg satunya lagi seorang wanita yang tak lain adalah Libby.
Mereka bertiga menaiki audi silver milik sang pria yang Jesica curigai adalah Skandar.
Kemana mereka akan pergi.? Jesica terus membuntuti mereka dengan menggunakan mobil sedan putihnya.
Hei..? dimana ini..?
Terlihat familiar untuk Jesica . ia terus mengikuti audi silver itu melewati pusat kota London.
Tak lama kemudian laju mobilnya terhenti tepat di jalan setapak yg akan menuntunnya kesebuah taman sepertinya.
Jesica masih terlihat heran , ia sadar bahwa ia mengenali tempat ini , tapi apa? Dimana ini?.
Dan ya .. dia ingat dia mengingatnya kini , ini adalah jalan setapak menuju taman rahasianya bersama Skandar dulu , ia semakin yakin dengan semua ini , ia segera keluar dari mobilnya , mengikuti langkah ketiga orang itu dengan mengendap-endap dibalik pepohonan taman itu.
Tiba-tiba ke 3 orang itu berhenti tepat di depan sebuah danau, Jesica memperhatikan gerak-gerik mereka bertiga.
“sampai kapan kau akan menunggu disini.?”
“sampai dia dating kembali untukku theo”
Ucap sang pria sembari melemparkan sebuah batu kerikil kecil ke dalam danau dihadapnnya .
“ohh come on , lupakan dia , ada aku disini”
Libby mencoba menggandeng tangan pria tersebut , tapi yg ada malah pria tersebut berusaha menghindarinya.
“hmm I’sory”
Ucapnya sambil perlahan menjauh dari Libby.
“Ohh Skandar wake up , she is not here”
Libby berbicara ketus.
“aku mencintainya Libby , aku hanya mencintainya , aku mencintai Jesica Mayer”
Pria itu berbicara tegas di depan wajah Libberty Carlin.
“What Jesica mayer.?”
Ucap Libby dengan nada lirih , dia ingat Jesica adalah wanita yang kini ia tidak sukai , wanita yang hampir pipinya ia tampar karena kejadian pesta kemarin malam.
Libby benar-benar terkjut , kali ini ia yakin bahwa Jesica adalah wanita yang paling ia benci saat ini.
Sementara itu dibalik pepohonan Jesica mendengar semua percakapan ke 3 orang tadi , tubuhnya hamper melemah , air matanya mulai meleleh keluar dari matanya , benarr , ya benar , selama ini dia benar , pria itu adalah Skandar Keynes , lelaki yang sangat ia cintai.
“I knoe it’s you Skandar”
Ucapnya lirih.
Tubuhnya segera berlari menghampiri Skandar , memeluknya dari belakng , meluapkan rasa rindunya pada lelaki yang dicintainya setelah bertahun-tahun tidak bertemu dengannya.
“Sknadar , I know it’s you my boyfriend”
begitu

Love When It Rains (part 17)

Pagi menjelang , bunyi ajam weker yang berdering cukup keras dihiraukannya oleh Jesica , ia menarik lagi selimutnya hingga menutupi wajahnya. Pesta tadi malam cukup membuat Jesica begitu letih sepertinya. Jam wekernya tak berhenti berbunyi , dengan terpaksa ia menyibakkan selimutnya dan perlahan membuka matanya dengan sedikit mengucek kedua matanya.
“hhooamm”
Tubuh Jesica menggeliat , diperhatikannya jam weker itu baik-baik olehnya.
“ohh no aku kesiangan ..”
Jesica terperanjat , ia lupa bahwa hari ini adalah hari pertama ia masuk di universitasnya sebagai mahasiswi baru , di Universitas Cambridge London.
Secepat mungkin ia berhias diri , bahkan sarapan yang ibunya buatkan untuknya tak sempat ia makan , ia hanya meneguk susu hangat di meja makan , kemudian secepat mungkin ia melesat keluar rumah bersiap menyambut harinya.
“bye mom , aku berangkat”
Suaranya terdengar keras dari luar pintu rumahnya.
****************
*Cambidge*

“memalukan sekali tadi malam itu”
Libby menggerutu sembari memanyunkan bibirnya yang sama sekali tidak sexy itu.
“salah kau sendiri , kenapa kau smpai bisa melakukan hal bodoh seperti itu”
Seorang pria angkat bicara dan sama sekali tidak membela Libby.
“ohh shut up Theo!”
Libby mendengus kesal , matanya memperhatikan setiap sudut kampusnya , ia berharap menemukan sosok orang yang ia cari.
“Theo apakah kau , awww heii .. what the hell”
Libby menjerit kesal , seseorang baru saja menubruknya dari belakang, membuat ia penasaran siapa yang telah berani melakukan itu padanya , perlahan ia balikan tubuhnya , dan ia mendapati ..
“Oh you..”
Libby menujuk sesosok wanita cantik di hadapannya.yang tampak panic yang tidak lain adalah Jesica.
“ohh I’m sorry , I’m late”
Ucapnya , sembari merapikan buku-bukunya yang berjatuhan.
“sepertinya kau mau cari gara-gara denganku , kau ingin balas dendan kepadaku karena kejadian semalam kan.?”
Libby berkata sinis , bola matanya memperhatikan Jesica dari ujung kaki sampai ujung rambut Jesica.
“semalam mungkin aku gagal menamparmu , tapi tidak untuk sekarang”
Ucapnya dengan nada keras .
“Libby stop it”
Theo menghentikan niat Libby , Libby terlihat kesal , namun raut wajahnya sedikit brubah senang ketika melihat sosok pria hendak mendekati mereka bertiga.
“oh kau datang juga”
Libby langsung menggandeng tangan pria tersebut , namun yang terjadi pria itu malah tersenyum pada Jesica. Jesica yang menyadarinya tersipu malu dengan mukanya yang perlahan memerah.
*KRINGGG*
Bel mulai berbunyi , Jesica sesegera mungkin pergi meninggalkan ketiga orang itu.
“I must go , bye”
Ucapnya sembari melangkahkan kakinya menjauh dri 3 orang tadi

Love When It Rains (part 16)

Wajah itu ..
Mengingatkan aku padanya ..
Ya wajah itu ,, mata itu ,, hidungnya ..
Mengingatkan aku tentang satu hal yang selalu mampu membuatku tak berdaya akan keindahannya
Perasaan apa ini.?
Siapa dia.?
Tolong siapapun beritahu aku ,, bebaskan aku ,, sadarkan aku dari situasi ini ..
Situasi yang mampu mengubah perasaanku 360 derajat berubah karenannya ..
Ketika aku melihatnya ..
Melihat senyumnya ..

Jesica terdiam , sedikit kaget melihat sesosok pria dihadapannya yang berhasil menghentikan aksi memalukan itu.
Tangan pria itu masih memegang dengan kuat pergelangan tangan Liberty.
“apa yang telah kamu perbuat.?”
Bentak pria itu kepada Liberrty.
“nothing”
Hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut Libberty, pria itu sedikit melotot pada Libberty , ia menggenggam pergelangan tangan Libberty makin kuat.
“aww sakit .. lepaskan”
Libberty meringis , merasakan sakit di pergelangan tangannya. Pria itupun segeran melepaskan genggamannya dari pergelangan tangan Libberty.
Langkahnya mulai mendekati Jesica , Jesica masih menatap pria itu dengan heran dan sedikit terbengong-bengong , matanya masih menatap dan meneliti setiap inchi wajah pria itu.
Wajah Jesica begitu datar , ia mencoba memutar otaknya , mencoba mengumpulkan memory masa lalunya. Sepertinya Jesica mengenali pria yang kini telah berada tepat dihadapan wajahnya.
“are you ok.?”
Suara itu membuyarkan lamunan Jesica.
“ohh ya I .. I’m ok , no problem”
Jawab Jesica sedikit tergesa-gesa sembari merapikan bajunya.
“ohh syukurlah kalau begitu , perkenalkan aku..-“
Barusaja pria itu menyodorkan tangannya ia dikeutkan oleh suara jeritan Libberty.
“ooohh nooo !!”
“what’s happened Libby.?”
Pria itu merasa sedikit tergannggu dengan jeritan Libberty.
“look .. lelaki itu , dia menumpahkan bekas manisan ke bajuku”
Libberty menunjuk sesosok pria yang kini terlihat gugup berdiri dihadapannya.. seketika itupula pria itu membawa Libberty menjauh dari keramaian pesta.
“maafkan aku atas segala kekacauan ini , I must go now”
Ucap sang pria menyunggingkan senyumnya kepada Jesica.
Sesungguhnya Jesica masih terlihat bingung , ia masih mengingat mencoba terus mengingat siapa pria tadi yang sepertinya pernah ia kenali.

Love When It Rains (part 15)

Malam itu begitu riuh sekali , suasana persta yang begitu glamour dan meriah.beberapa orang ada yang tampak sibuk dengan pasangannya dan temannya masing-masing , beberapa dari mereka membawa gelas berisi wine di tangannya.
 Jesica mengenakan dress berwarna hitam 3 centi diatas lututnya dengan cardigan berwarba violet , menunjukan lekuk indah tubuhnya dan kaki jenjangnya yang indah.
Matanya masih menatap setiap sudut kampus dan beberapa orang yang berlalu lalang di hadapannya. Kampus ini masih begitu baru untuknyan maklumlah setelah beberapa tahun lamanya Jeaica meninggalkan London ia baru bisa berada lagi di sini di London , kota yang sangat ia cintai dan menjadi tempat sejarah cintanya.
Jemari lentiknya mulai mengambil segelas wine di meja yang ada di hadapanya , perlahan ia mendekatkan gelas itu ke bibirnya, mencoba meneguknya perlahan , namun belum sempat ia meneguk wine itu seseorang menabraknya dari belakang.
“Awww ..”
Jesica terperangah , wine yang harusnya masung ke dalam kerongkongannya kini malah membasahi bajunya yang indah. Dengan wajah kesal Jesica membalikan badannya , di dapatinya seorang wanita berkulit coklat tidak lebih cantik darinya , bahkan Jesica jauh lebih cantik darinya.

“Can you be careful.?
if road use your eyes, you see my dress dirty because you crashed into me last”
Protes Jesica.
Wanita tersebut diam menatap Jesica , ia menatap Jesica begitu detail , tepat dari ujung rambut sampai ujung kaki Jesica.
“kau pasti anak baru? Soal bajumu itu bukan urusanku”
Jawabnya enteng , mimik wajahnya begitu menggoda Jesica untuk memukulnya.
“aku memang anak baru tapi bisakah kau sopan sedikit?”
Jesica terlihat kesal , wanita berkulit coklat itu mendekati wajahnya.
“kau fikir kau siapa.?”
Ucap wanita itu tepat di depan wajah Jesica , membuat Jesica menjauhkan wajahnya darinya.
“I don’t care”
Ucap Jesica sinis.
“I’m Libberty Carlin” ucapnya dengan nada tinggi.
“So what Libberty Carlin.? I’m Jesica Mayer”
Jawab Jesica dengan nada yang lebih tinggi sambil menatap wanita itu sinis.
“beraninya kau padaku , asal kau tau aku adalah kekasih dari lelaki paling terkenal di universitas ini”
Ucap wanita itu angkuh.
“aku tidak peduli , lagipula aku tidak percaya , mana ada lelaki yang menyukai gadis sepertimu.?”
Ejek Jesica.
“lancang sekali kau”
Tangan wanita itu kini melayang menghampiri wajah Jesica , bersiap memberikan sentuhan menyakitkan di pipinya , hanya tinggal beberapa centi lagi saja tangan itu hinggap di pipi mulus Jesica.
“Stopp it”
Seorang pria memegang tangan wanita tersebut, menghentikan pergerakan tangan seorang Libberty Carlin yang baru saja akan menampar Jesica.

Love When It Rains (part 14)

“Kota ini ..
Ya .. dimana semua cerita indahku berawal dari sini ..
Ketika aku bertemu dengannya , melihat senyumnya pertama kali ..
Diantara sayup-sayup suara rintikan hujan ..
Ketika pertama kali aku mendengar suaranya dan menjabat tangannya diantara semilir dinginnya hujan ..
Ketika pertama kali aku mencintainya diantara derasnya hujan yang turun ..
Dimana dia saat ini,?
Akankah aku bisa mencium lagi wangi tubuhnya.?
Aku merindukannya lebih dari apapun ..
Aku tau dia mencintaiku , walau kami jauh itu tak mengapa ..
Cintanya ada untukku .. aku tau itu ...
Dimana dirimu pangeranku.? Aku merindukanmu ..
Ini janjiku , aku datang dengan semua cintaku ..
AKU KEMBALI “


BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN

“Hhuupphh”
Api di atas sumbu lilin itu padam setelah ditiup oleh sentuhan angin lembut yang keluar dari mulut mungil seorang gadis cantik. Angka 20  berdiri tegak dia atas kue blackforrest berbentuk hati itu, menandakan pemiliknya kini tepat beusia 20 tahun.
“Happy Brithday my dear”
Sebuah kecupan lembut mendarat di kedua pipi merah gadis cantik tersebut.
“Thanks mom , dad , I love you”
Suara itu keluar mengalun dari mulutnya , suara yang menunjukan kedewasaan.
WHO’S THAT.?
“Ini kado untukmu Jesica , kado dari mom and dad”
Ucap kedua orang tuanya sembari memberikan sebuah bungkusan kotak berwarna merah hati.
“Oh my god , it’s so beautifull , thanks mom , dad”
Gadis itu memberikan kecupan lembut untuk kedua orang tuanya.
“Kau menyukainya.?”
“Of course , ini dress yang sangat cantik , aku bisa memakainya ketika perkenalan malam nanti di kampusku”.
Ucap gadis itu tersenyum senang.
Ya.. she is Jesica Mayer.
*********************
“Morning mom , morning dad”
Pria itu member kecupan hangat kepada kedua orang tuanya, ia langsung duduk di meja makan berkumpul bersama keluarganya.
“Kau tidak menyapaku.?”
Seorang wanita berambut ikal mengalihkan perhatiannya.
“Oh you , sorry , morning”
Sang pria mencolek dagu wanita tersebut seraya memamerkan senyum manisnya.
“tampaknya kau bersemangat sekali hari ini?”
“tentu saja mom, semester ini aku akan kuliah lebih baik lagi , lagipula nanti malam ada pesta perkenalan mahasiswa dan mahasiswi baru di kampusku”
Ucap sang pria sembari melahap roti isi miliknya.
“That’s good , bersama siapa kau pergi.?”
Sang pria terdiam sejenak , sedikit mengangkat kedua alisnya.
“Libby maybe”
Ucapnya singkat sembari meneguk susu hangat miliknya.
“ohh tidak adakah wanita yang jauh lebih baik darinya , sangat membosankan”
Wanita berambut ikal itu kembali angkat bicara , kali ini dengan nada yang cukup ketus.
“dia selalu memaksaku , aku harus berangkat , bye”
Pria tersebut mengambil tasnya berlari menuju mobilnya dan segera mengendarai audi silver miliknya.
WHO’S THAT.?
“Oh Skandar kau selalu begitu”
Ibunya tersenyum simpul melihat tingkah anaknya.
Yapp he is Skandar Keynes


Love When It Rains (part 14)

“Kota ini ..
Ya .. dimana semua cerita indahku berawal dari sini ..
Ketika aku bertemu dengannya , melihat senyumnya pertama kali ..
Diantara sayup-sayup suara rintikan hujan ..
Ketika pertama kali aku mendengar suaranya dan menjabat tangannya diantara semilir dinginnya hujan ..
Ketika pertama kali aku mencintainya diantara derasnya hujan yang turun ..
Dimana dia saat ini,?
Akankah aku bisa mencium lagi wangi tubuhnya.?
Aku merindukannya lebih dari apapun ..
Aku tau dia mencintaiku , walau kami jauh itu tak mengapa ..
Cintanya ada untukku .. aku tau itu ...
Dimana dirimu pangeranku.? Aku merindukanmu ..
Ini janjiku , aku datang dengan semua cintaku ..
AKU KEMBALI “


BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN

“Hhuupphh”
Api di atas sumbu lilin itu padam setelah ditiup oleh sentuhan angin lembut yang keluar dari mulut mungil seorang gadis cantik. Angka 20  berdiri tegak dia atas kue blackforrest berbentuk hati itu, menandakan pemiliknya kini tepat beusia 20 tahun.
“Happy Brithday my dear”
Sebuah kecupan lembut mendarat di kedua pipi merah gadis cantik tersebut.
“Thanks mom , dad , I love you”
Suara itu keluar mengalun dari mulutnya , suara yang menunjukan kedewasaan.
WHO’S THAT.?
“Ini kado untukmu Jesica , kado dari mom and dad”
Ucap kedua orang tuanya sembari memberikan sebuah bungkusan kotak berwarna merah hati.
“Oh my god , it’s so beautifull , thanks mom , dad”
Gadis itu memberikan kecupan lembut untuk kedua orang tuanya.
“Kau menyukainya.?”
“Of course , ini dress yang sangat cantik , aku bisa memakainya ketika perkenalan malam nanti di kampusku”.
Ucap gadis itu tersenyum senang.
Ya.. she is Jesica Mayer.
*********************
“Morning mom , morning dad”
Pria itu member kecupan hangat kepada kedua orang tuanya, ia langsung duduk di meja makan berkumpul bersama keluarganya.
“Kau tidak menyapaku.?”
Seorang wanita berambut ikal mengalihkan perhatiannya.
“Oh you , sorry , morning”
Sang pria mencolek dagu wanita tersebut seraya memamerkan senyum manisnya.
“tampaknya kau bersemangat sekali hari ini?”
“tentu saja mom, semester ini aku akan kuliah lebih baik lagi , lagipula nanti malam ada pesta perkenalan mahasiswa dan mahasiswi baru di kampusku”
Ucap sang pria sembari melahap roti isi miliknya.
“That’s good , bersama siapa kau pergi.?”
Sang pria terdiam sejenak , sedikit mengangkat kedua alisnya.
“Libby maybe”
Ucapnya singkat sembari meneguk susu hangat miliknya.
“ohh tidak adakah wanita yang jauh lebih baik darinya , sangat membosankan”
Wanita berambut ikal itu kembali angkat bicara , kali ini dengan nada yang cukup ketus.
“dia selalu memaksaku , aku harus berangkat , bye”
Pria tersebut mengambil tasnya berlari menuju mobilnya dan segera mengendarai audi silver miliknya.
WHO’S THAT.?
“Oh Skandar kau selalu begitu”
Ibunya tersenyum simpul melihat tingkah anaknya.
Yapp he is Skandar Keynes


Love When It Rains (part 14)

“Kota ini ..
Ya .. dimana semua cerita indahku berawal dari sini ..
Ketika aku bertemu dengannya , melihat senyumnya pertama kali ..
Diantara sayup-sayup suara rintikan hujan ..
Ketika pertama kali aku mendengar suaranya dan menjabat tangannya diantara semilir dinginnya hujan ..
Ketika pertama kali aku mencintainya diantara derasnya hujan yang turun ..
Dimana dia saat ini,?
Akankah aku bisa mencium lagi wangi tubuhnya.?
Aku merindukannya lebih dari apapun ..
Aku tau dia mencintaiku , walau kami jauh itu tak mengapa ..
Cintanya ada untukku .. aku tau itu ...
Dimana dirimu pangeranku.? Aku merindukanmu ..
Ini janjiku , aku datang dengan semua cintaku ..
AKU KEMBALI “


BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN

“Hhuupphh”
Api di atas sumbu lilin itu padam setelah ditiup oleh sentuhan angin lembut yang keluar dari mulut mungil seorang gadis cantik. Angka 20  berdiri tegak dia atas kue blackforrest berbentuk hati itu, menandakan pemiliknya kini tepat beusia 20 tahun.
“Happy Brithday my dear”
Sebuah kecupan lembut mendarat di kedua pipi merah gadis cantik tersebut.
“Thanks mom , dad , I love you”
Suara itu keluar mengalun dari mulutnya , suara yang menunjukan kedewasaan.
WHO’S THAT.?
“Ini kado untukmu Jesica , kado dari mom and dad”
Ucap kedua orang tuanya sembari memberikan sebuah bungkusan kotak berwarna merah hati.
“Oh my god , it’s so beautifull , thanks mom , dad”
Gadis itu memberikan kecupan lembut untuk kedua orang tuanya.
“Kau menyukainya.?”
“Of course , ini dress yang sangat cantik , aku bisa memakainya ketika perkenalan malam nanti di kampusku”.
Ucap gadis itu tersenyum senang.
Ya.. she is Jesica Mayer.
*********************
“Morning mom , morning dad”
Pria itu member kecupan hangat kepada kedua orang tuanya, ia langsung duduk di meja makan berkumpul bersama keluarganya.
“Kau tidak menyapaku.?”
Seorang wanita berambut ikal mengalihkan perhatiannya.
“Oh you , sorry , morning”
Sang pria mencolek dagu wanita tersebut seraya memamerkan senyum manisnya.
“tampaknya kau bersemangat sekali hari ini?”
“tentu saja mom, semester ini aku akan kuliah lebih baik lagi , lagipula nanti malam ada pesta perkenalan mahasiswa dan mahasiswi baru di kampusku”
Ucap sang pria sembari melahap roti isi miliknya.
“That’s good , bersama siapa kau pergi.?”
Sang pria terdiam sejenak , sedikit mengangkat kedua alisnya.
“Libby maybe”
Ucapnya singkat sembari meneguk susu hangat miliknya.
“ohh tidak adakah wanita yang jauh lebih baik darinya , sangat membosankan”
Wanita berambut ikal itu kembali angkat bicara , kali ini dengan nada yang cukup ketus.
“dia selalu memaksaku , aku harus berangkat , bye”
Pria tersebut mengambil tasnya berlari menuju mobilnya dan segera mengendarai audi silver miliknya.
WHO’S THAT.?
“Oh Skandar kau selalu begitu”
Ibunya tersenyum simpul melihat tingkah anaknya.
Yapp he is Skandar Keynes


Love When It Rains (part 13)

jangan berakhir aku tak ingin berakhir
satu jam saja ku ingin diam berdua
mengenang yang pernah ada

jangan berakhir karna esok takkan lagi
satu jam saja hingga ku rasa bahagia
mengakhiri segalanya

tapi kini tak mungkin lagi
katamu semua sudah tak berarti
satu jam saja itu pun tak mungkin
tak mungkin lagi

jangan berakhir ku ingin sebentar lagi
satu jam saja izinkan aku merasa
rasa itu pernah ada


Skandar membuka matanya , mentari pagi yang muncul terasa silau menyentuh matanya.
Skandar mencoba mengumpulkan semua kesadarannya , perlahan ia melihat jam ditangannya, pukul 09 pagi.
Oh tidak .. ia tertidur di taman itu , dan Jesica mana Jesica.?
Skandar tau hari ini tepat hari ini Jesica akan pergi meninggalkan London.
Ia melihat ke sekeliling , mencari keberadaan Jesica , namun tak ditemukannya Jesica disetiap sudut taman ini.
“Jesica where are you?”
“Jesy”
Skandar berteriak memanggil-manggil nama Jesica , namun tak sekalipun Jesica mebalas sahutannya, Skandar mulai bingung dan sedikit cemas.
Tiba-tiba sepucuk surat berwarna biru muda yang diterpa angin pagi menyentuh tangan Skandar , menggoda Skandar untuk melihat dan membacanya.
Perlahan ia buka lipatan surat itu matanya mulai bergerak membaca kata demi kata yang tertulis di dalamnya.

“Dear Skandar ..
Maafkan aku meninggalkanmu sendirian di taman ini ..
Kau tau? Aku taakan sanggup jika aku harus lebih lama lagi memandangi wajahmu ..
Itu akan membuatku semakin tersiksa karena merindukanmu ..
Aku tau kau pasti marah , kau boleh benci padaku Skand , mungkin kau bisa mencari gadis yg selalu bisa mendampingimu setiap saat , tidak sepertiku yg justru meninggalkanmu ..
tapi jangan kuatir Skand , jika kau mau menungguku aku akan kembali , itu janjiku Skand pasti aku akan kembali ..
Peluk cium ..
Jesica”
Apa itu.?
Surat itu seperti racun kematian untuk Skandar , Skandar diam mematung , meremas surat itu pandangannya kosong, ia tak sanggup harus menerima kenyataan seperti ini.
Ekspresi wajahnya mulai berubah , ia kembali menoleh jam di tangannya.
“Semoga belum terlambat” gumamnya.
Skandar segera berlari sekencang mungkin , tak peduli dengan sesuatu yang ada di dpannya.
Tak lama kemudian ia sampai di depan rumah Jesica, rumahnya kosong tak berpenghuni.
“oh no “ lirihnya
Ia menggerakan kepalanya mencoba mencari sesuatu.
“mobilnya , itu mobilnya” teriak Skandar , tanpa piker panjang ia mengejar mobil putih itu.
Tak peduli napasnya yang sudah begitu sesak , langkahnya yang mulai melemah , ia tetap berusaha mengejar mobil itu.
“Jesy stop it , please Jesy stop” teriak Skandar .
Namun percuma Skandar sudah tak sanggup lagi , tenanganya hamper habis.
Ia tersungkur , lututnya menyentuh aspal jalan , keringatnya mulai berjatuhan di susul dengan air matanya.
“Jesy I’ll be waiting for you”
************
Sementara itu di dalam mobil ..
Gadis itu menghempaskan tubuhnya di jok belakang mobilnya, matanya terpejam menahan air matanya agar tidak jatuh.
Ya Jesica sungguh tidak sanggup melihat Skandar mengejarnya seperti itu , ia hanya memejamkan matanya , menahan rasa skit di hatinya
“maafkan aku .. selamat tinggal Skandar”

Love When It Rains (part 12)

Jesica terus berjalan menyusuri taman itu, ia hampir sampai di ladang bunga itu , selangkah demi selangkah ia melangkahkan kakinya , ia hampir sampai dan akhirnya ..
“Oh My Good”
Jesica tidak dapat bergerak , ia diam berdiri mematung , matanya mulai berkaca-kaca.
“Skandar .. I .. I can’t understand”
Jesica masih terlihat kaget , apa yang ditemukannya di ladang bunga itu .
Ia melihat petikan bunga-bunga membentuk gambar hati yang begitu besar indah sekali.
“Skandar .. how can you do that?”
Tanya Jesica masih terlihat takjub , matanya berbinar-binar melihat tumpukan potongan bunga warna-warni yang membentuk pola hati , indah lucu sekali.
“Come here Jesy”
Skandar menggandeng tangan Jesica mengajaknya berjalan mendekati bunga-bunga itu , Jesica mengikutintya , ia tersenyum menoleh pada Skandar.
“Duduklah”
Skandar mempersilahkan Jesica untuk dudukdisampingnya. Jesica menuruti perintah Skandar , kini mereka duduk berdampingan di tengah taburan bunga-bunga yang membentuk pola bergambar hati itu.
Skandar merubah posisi duduknya , ia kini duduk tepat dihadapan Jesica , Jesica meantap Skandar yang sekarang duduk tepat dihadapannya
“Skandar ak-“
Belum sempat Jesica menyelsaikan kalimatnya , telunjuk Skandar mendarat di bibir mungilnya.
“Sst .. diamlah , jangan bicara”
Skandar hanya memandangi Jesica tak henti. Jesica bingung sekali apa yang hendak Skandar lakukan padanya. Perlahan kedua tangan Skandar menyentuh pipi Jesica lembut sekali , Skandar tersenyum padanya.
“Biar kini aku yang bicara” ucap Skandar.
Jesica tidak menjawab , ia masih terlihat bingung , melihat Skandar yang sedari tadi tidak berhenti menatap bola matanya. Perlahan Skandar memejamkan matanya.
“Jika nanti kau pergi dari sisiku ,, aku taakan takut ..
Karena aku tau cintamu tak pernah tinggalkan aku ..
Jika nanti aku tak bisa melihat senyummu lagi ,, aku taakan sedih ..
Karena aku telah merekam semua senyuman manismu dalam otakku ..
Jika nanti aku tak bisa lagi menggenggam erat tanganmu ,, aku taakan gundah ..
Karena aku percaya kau kan datang pdaku lagi dan saat itulah aku taakan melepaskan genggaman tanganku untukkmu”
Jesica terdiam , hatinya bergetar , air matanya terasa cepat mengalir di pipinya.
Skandar tau Jesica menangis , ia bisa merasakan jari-jarinya basah karena air mata Jesica.
“Skandar”
Terdengar suara Jesica sedikit bergetar begitu parau , Skandar membuka matanya , ia menatap Jesica yang menangis.
“Aku tidak menyuruhmu menangis Jesy , berhentilah” pinta Skandar.
Jesica tidak menjawab , ia masih saja menjatuhkan butiran air bening dari matanya.
“Jesica listen to me , aku tau kau akan kembali , berhentilah menangis Jesy , lihat aku sama sekali tidak menangis”
Jesica mulai menuruti permintaan Skandar ia mulai mengusap air matanya , ia kemudian menatap Skandar dalam sekali.
“Skandar deng-“
Lagi-lagi , belum sempat Jesica menyelesaikan perkataannya Skandar sudah mencegahnya .
Namun kali ini buka jemari telunjuk Skandar yang mendarat di bibir mungil Jesica , melainkan bibir Skandar.
Jesica terdiam , detak jantungnya terasa begitu cepat berdetak.
Apakah ini.?
Skandar menciumnya .?
Ya , Skandar menciumnya.
Jesica terus berjalan menyusuri taman itu, ia hampir sampai di ladang bunga itu , selangkah demi selangkah ia melangkahkan kakinya , ia hampir sampai dan akhirnya ..
“Oh My Good”
Jesica tidak dapat bergerak , ia diam berdiri mematung , matanya mulai berkaca-kaca.
“Skandar .. I .. I can’t understand”
Jesica masih terlihat kaget , apa yang ditemukannya di ladang bunga itu .
Ia melihat petikan bunga-bunga membentuk gambar hati yang begitu besar indah sekali.
“Skandar .. how can you do that?”
Tanya Jesica masih terlihat takjub , matanya berbinar-binar melihat tumpukan potongan bunga warna-warni yang membentuk pola hati , indah lucu sekali.
“Come here Jesy”
Skandar menggandeng tangan Jesica mengajaknya berjalan mendekati bunga-bunga itu , Jesica mengikutintya , ia tersenyum menoleh pada Skandar.
“Duduklah”
Skandar mempersilahkan Jesica untuk dudukdisampingnya. Jesica menuruti perintah Skandar , kini mereka duduk berdampingan di tengah taburan bunga-bunga yang membentuk pola bergambar hati itu.
Skandar merubah posisi duduknya , ia kini duduk tepat dihadapan Jesica , Jesica meantap Skandar yang sekarang duduk tepat dihadapannya
“Skandar ak-“
Belum sempat Jesica menyelsaikan kalimatnya , telunjuk Skandar mendarat di bibir mungilnya.
“Sst .. diamlah , jangan bicara”
Skandar hanya memandangi Jesica tak henti. Jesica bingung sekali apa yang hendak Skandar lakukan padanya. Perlahan kedua tangan Skandar menyentuh pipi Jesica lembut sekali , Skandar tersenyum padanya.
“Biar kini aku yang bicara” ucap Skandar.
Jesica tidak menjawab , ia masih terlihat bingung , melihat Skandar yang sedari tadi tidak berhenti menatap bola matanya. Perlahan Skandar memejamkan matanya.
“Jika nanti kau pergi dari sisiku ,, aku taakan takut ..
Karena aku tau cintamu tak pernah tinggalkan aku ..
Jika nanti aku tak bisa melihat senyummu lagi ,, aku taakan sedih ..
Karena aku telah merekam semua senyuman manismu dalam otakku ..
Jika nanti aku tak bisa lagi menggenggam erat tanganmu ,, aku taakan gundah ..
Karena aku percaya kau kan datang pdaku lagi dan saat itulah aku taakan melepaskan genggaman tanganku untukkmu”
Jesica terdiam , hatinya bergetar , air matanya terasa cepat mengalir di pipinya.
Skandar tau Jesica menangis , ia bisa merasakan jari-jarinya basah karena air mata Jesica.
“Skandar”
Terdengar suara Jesica sedikit bergetar begitu parau , Skandar membuka matanya , ia menatap Jesica yang menangis.
“Aku tidak menyuruhmu menangis Jesy , berhentilah” pinta Skandar.
Jesica tidak menjawab , ia masih saja menjatuhkan butiran air bening dari matanya.
“Jesica listen to me , aku tau kau akan kembali , berhentilah menangis Jesy , lihat aku sama sekali tidak menangis”
Jesica mulai menuruti permintaan Skandar ia mulai mengusap air matanya , ia kemudian menatap Skandar dalam sekali.
“Skandar deng-“
Lagi-lagi , belum sempat Jesica menyelesaikan perkataannya Skandar sudah mencegahnya .
Namun kali ini buka jemari telunjuk Skandar yang mendarat di bibir mungil Jesica , melainkan bibir Skandar.
Jesica terdiam , detak jantungnya terasa begitu cepat berdetak.
Apakah ini.?
Skandar menciumnya.?
Ya Skandar menciumnya ..

Love When It Rains (part 11)

“Andai aku bisa memutar waktu..
Aku ingin kembali ke masa dimana aku masih bisa menatapmu ..
Melihat senyummu ..
Berlarian berdua bersamamu ..
Tertawa dan menagis bersamamu ..
Andai aku bisa menghentikan waktu , ,
Aku ingin waktu ini tidak berjalan agar kau selalu menggenggam tanganku ..
Agar kau tak melepaskan pelukanmu untukku ..
Andai aku bisa memilih , aku lebih memilih disini bersamamu ..
Walaupun aku harus menelan kepahitan ,,
Dan juga melawan keadaan .. daripada aku harus tidak bersamamu lagi ..
Andai kau disisku untuk selama-lamanya”

*****************
Semilir angin musim semi berhembus dengan lembutnya ,
Membuat rambut pirang Jesica yang panjang bergerak menikuti arah angin.
Ia menatap langit dan menutup matanya , merasakan setiap hembusan angin yang menyentuh kulitnya.
“Drrtt..drrttt”
Getaran di ponselnya menbuyarkan lamunannya , di bukanya pesan di ponselnya itu dan ia segera membacanya.
“Jesica temuilah aku di taman ,,
Aku tau besok kau akan pergi meninggalkanku ,,
Maka dari itu temuilah aku

Skandar”
Pesan itu seperti jarum tajam yang menusuk hatinya .
Besok .. ya besokk ,
Kurang dari 24 jam ia akan meninggalkan Skandar , dan itu bukan waktu yang lama.
Dengan berat hati ia menuruti permintaan Skandar dan segera berangkat menuju taman.
****************
Jesica telah sampai disebuat taman tempat biasa Skandar dan Jesica menghabiskan waktu , namun tak ditemuinya Skandar disana , dimana Skandar.?
Jesica kebingungan, tak lama ponselnya bergetar lagi , ia sangat yakin bahwa itu adalah pesan dari Skandar , ia langsung membukannya.
“Jesy aku tau kau bingung tidak menemuiku di depan danau ,
Kau ingat lading bunga tempat dimana kau memberikan kejutan untuku.?
Temuilah aku disitu”
Ternyata Skandar disana , di lading bunga tempat dimana Jesica memberikannya kejutan.
“Ohh Skandar”
Jeica tersenyum.

The Cronicles of Narnia (The Last Battle)

"Pertempuran Terakhir" (The Last Battle) adalah buku ketujuh dan yang terakhir dari novel "The Chronicles of Narnia", karya C. S. Lewis. Atas karya ini, C. S. Lewis mendapat penghargaan Carnegie Medal pada tahun 1956.
Di dalam buku ini C. S. Lewis membawa cerita “The Chronicles of Narnia” sampai pada akhirnya. Buku ini bercerita tentang akhir zaman dari Narnia dan menyimpulkan cerita-cerita sebelumnya dengan pengalaman anak-anak manusia di Narnia dan di bumi.

Ringkasan Cerita

Cerita dimulai dengan kekuasaan raja terakhir negeri Narnia , Raja Tirian. Narnia sudah mengalami masa damai dan sejahtera yang cukup panjang, berlangsung dari kekuasaan Raja Caspian X. Tirian, yang merupakan keturunan langsung dari Caspian X, diinformasikan oleh seorang centaurus bernama Roonwit bahwa peristiwa-peristiwa aneh dan tidak menyenangkan sedang terjadi di negeri itu dan konjugasi planet-planet menunjukkan tanda-tanda yang sangat berbahaya.
Seekor kera bernama Shift berhasil membujuk Puzzle, seekor keledai yang baik namun bodoh, untuk memakai kulit singa dan menyamar sebagai Aslan. Puzzle, meskipun enggan, berhasil ditipu oleh Shift yang mengatakan bahwa hal ini adalah kehendak Aslan. Setelah makhluk-makhluk Narnia berhasil ditipu, Shift memerintahkan mereka untuk bekerja demi orang-orang Calormen. Makhluk-makhluk pohon ditebang dan dijual sebagai potongan-potongan kayu biasa. Uang yang didapat akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan Aslan, yang akan digunakan oleh Shift dengan alasan demi kepentingan Narnia.
Raja Tirian dengan sehabatnya, Jewel, seekor unicorn berbicara pada awalnya juga tertipu oleh kabar kedatangan Aslan. Namun ketika mereka mendengar Shift mengatakan kepada makhluk-makhluk Narnia bahwa Aslan dan dewa orang Calormen, Tash adalah sama, dengan nama “Tashlan”, mereka menyadari bahwa seluruh kabar yang mereka dengar adalah kebohongan belaka. Ketika Tirian menuduh Shift melakukan kebohongan, tentara-tentara Calormen datang dan mengikat sang raja ke sebuah pohon. Lalu, Tirian berseru kepada Aslan untuk pertolongan dan mendapat penglihatan akan Digory Kirke, Polly Plummer, Peter Pevensie, Edmund Pevensie, Lucy Pevensie, Eustace Scrubb dan Jill Pole, walaupun Tirian tidak mengenali siapa mereka. Mereka bisa melihat Tirian, dan walaupun suara Tirian tidak bisa sampai kepada mereka, mereka menebak bahwa ia adalah seseorang yang berasal dari Narnia. Tidak lama kemudian, Eustace dan Jill masuk ke dalam dunia Narnia dan melepaskan ikatan sang raja.
Lalu mereka menolong Jewel dan Puzzle, yang mereka maafkan ketika mereka sadar bahwa Puzzle adalah korban penipuan Shift. Mereka menolong pula segerombolan dwarf, tetapi karena kepercayaan mereka akan Aslan sudah sirna, mereka menolak untuk menolong Narnia. Hanya seorang dwarf, Poggin, yang tetap setia kepada Aslan, Tirian dan Narnia, dan bersedia untuk menolong. Tirian dan kelompoknya yang kecil kemudian bertempur dengan tentara Calormen. Sepanjang peperangan banyak hewan-hewan yang terbunuh (oleh gerombolan dwarf tadi yang menyerang kedua belah pihak).
Di akhir perang, gerombolan dwarf jahat tersebut, Jill, Eustace dan yang terakhir Tirian, ditangkap dan dibuang ke dalam kandang, dimana seharusnya Tashlan berada. Selain itu pemimpin tentara Calormen, Rishda Tarkaan, yang memulai ide bahwa Aslan dan Tash adalah sama, juga masuk ke dalam kandang tersebut. Namun, apa yang ditemukan oleh Rishda (seorang yang sebenarnya tidak percaya akan adanya Aslan dan Tash) di balik pintu kandang adalah Tash sendiri! Tash menangkap Rishda yang ketakutan. Lalu, Peter, Edmund, Lucy, Digory, Polly, Eustace dan Jill muncul, dan Peter memerintahkan Tash untuk pergi. Tash lalu pergi dengan membawa Rishda Tarkaan. Tirian menanyakan tentang Susan (karena sekarang ia sudah tahu siapa saja yang di hadapannya). Kemudian mereka menceritakan tentang Susan yang sudah “dewasa” dan sudah bukan lagi “sahabat Narnia”, karena itu Susan tidak bersama-sama dengan mereka.
Yang aneh dengan kandang tersebut adalah, kandang tersebut tidaklah seperti kandang. Lebih tepatnya seperti suatu dunia yang lain. Namun, hal itu tidak bisa dilihat oleh gerombolan dwarf jahat yang juga dilempar ke dalam kandang tersebut. Ketika Aslan muncul, Lucy meminta bantuan Aslan untuk menolong mereka. Aslan lalu menunjukkan kepada Lucy apa yang ia bisa dan tidak bisa lakukan. Meskipun diberikan makanan yang enak, mereka tidak bisa melihat dan merasakan semuanya itu, sebaliknya mereka mengira itu adalah makanan hewan ternak biasa. Mereka tidak bisa melihat Aslan dan dunia baru tersebut dan tetap terjebak dalam kegelapan kandang.
Kemudian, Aslan berdiri di depan pintu kandang. Semua makhluk Narnia, termasuk yang sebelumnya sudah meninggal, berkumpul di luar kandang untuk masuk ke dalam dunia lain itu. Yang setia kepada Aslan dan Narnia, bisa memasuki dunia itu. Namun, bagi yang tidak setia, akan ketakutan dan tidak masuk, mereka menghilang ke dalam kegelapan dan tidak diketahui lagi nasibnya. Yang berada di balik pintu lalu melihat bahwa dunia Narnia kemudian hancur, naga dan kadal raksasa berkeliaran menghancurkan tumbuh-tumbuhan yang ada. Akhirnya Bapak Waktu memanggil bintang-bintang untuk turun dari langit. Kemudian, permukaan laut meninggi dan naik menyelimuti Narnia. Aslan memerintahkan Peter untuk menutup dan mengunci pintu. Lalu, Aslan memimpin mereka menuju ke negerinya.
Semakin mereka memasuki negeri itu, semakin mereka melihat persamaan antara dunia baru tersebut dan dunia Narnia yang baru hancur. Akhirnya mereka menyadari bahwa dunia baru itu adalah dunia asli, dimana dahulu kala dunia Narnia dibuat dengan dunia ini sebagai contohnya. Mereka lalu bertemu dengan seorang tentara Calormen, yang bernama Emeth, yang diijinkan Aslan untuk masuk ke dunia itu. Dari cerita Emeth, seorang yang baik dan terhormat, namun mengakui Tash sebagai dewanya, diketahuilah alasan mengapa Emeth diijinkan berada di situ. Aslan mengatakan kepada Emeth bahwa sepanjang hidupnya ia telah melakukan banyak hal yang berguna, dan karena keberadaan Aslan dan Tash begitu bertolak belakang, maka tidak ada perbuatan yang sia-sia yang bisa dilakukan untuk Aslan, dan tidak ada perbuatan yang tidak sia-sia yang bisa dilakukan untuk Tash.
Mereka lalu melanjutkan perjalanan mereka dan akhirnya bertemu dengan semua sahabat-sahabat lama mereka dari cerita sebelumnya, seperti Mr Tumnus, Reepicheep, Raja Caspian X, Fledge, Raja Cor dan Ratu Aravis dan yang lain-lain. Di dalam dunia ini, selain menemukan bentuk asli Narnia, mereka juga menemukan bentuk asli bumi. Kemudian diketahui bahwa Peter, Edmund, Lucy, Digory, Polly, Eustace dan Jill semua tewas dibumi karena kecelakaan kereta api dan akan menikmati kehidupan setelah kematian di Narnia asli itu. Akhirnya, cerita ini ditutup dengan Aslan sudah tidak terlihat seperti singa lagi di Narnia asli, melainkan menjadi suatu keberadaan yang begitu indah dan tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan keindahan-Nya.


The Cronicles of Narnia (The Silver Chair)

Kursi Perak merupakan bagian dari The Chronicles of Narnia, serangkaian tujuh novel fantasi yang ditulis oleh CS Lewis. Itu adalah buku keempat diterbitkan dan merupakan buku keenam kronologis. Ini adalah buku pertama diterbitkan dalam seri di mana anak-anak Pevensie tidak muncul. Karakter utama adalah Eustace Scrubb dan Jill Pole. Ratu Lucy, Ratu Susan, dan Raja Edmund tidak dalam cerita ini, tapi Tinggi Raja Peter yang disebutkan oleh beberapa Narnia dalam buku ini. Ini adalah salah satu dari serangkaian Triad Kaspia, di mana Raja Caspian Kesepuluh adalah karakter.
Buku ini didedikasikan untuk Nicholas Hardie, putra rekan firasat Colin Lewis Hardie.
Cerita dimulai ketika Eustace Scrubb, yang diperkenalkan dalam Petualangan Dawn Treader, didorong ke perusahaan teman sekelasnya Jill Pole di Gedung Percobaan menyedihkan mereka sekolah. Dorongan adalah kebutuhan mereka untuk menemukan perlindungan dari geng sekolah pengganggu yang menjalankan merajalela di sekolah ini laissez-faire dan salah urus. Eustace mengaku ke Jill bahwa ia baru-baru ini "keluar dari dunia ini" ke suatu negeri yang disebut Narnia, dan bahwa pengalaman di sana telah menyebabkan perubahan dalam perilaku bahwa semua orang tampaknya telah memperhatikan. Jill awalnya percaya Eustace yang berbohong, tetapi ketika dia berjanji dan meminta dia untuk mencoba untuk pergi ke Narnia dengan dia, dia setuju. Ketika pengganggu sekitar untuk berkumpul pada dua, Eustace menunjukkan meminta bantuan Aslan, dan kesalahan kedua melalui gerbang yang membawa mereka ke sebuah tebing tinggi di Negara Aslan.
Jill menunjukkan dari dengan mendekati tepi tebing, dan Eustace, mencoba menariknya kembali, jatuh di atas tepi. Aslan muncul dan menghemat Eustace dengan meniup dia ke Narnia. Dia biaya Jill dengan membantu Eustace menemukan Pangeran Rilian Narnia (putra Raja Caspian X, ia menghilang beberapa tahun sebelumnya), dan dia memberikan empat Jill Tanda untuk membimbingnya dan Eustace dalam pencarian mereka. Tanda keempat dan terakhir adalah bahwa pada saat kunci mereka akan diminta untuk melakukan sesuatu dalam nama Aslan. Aslan kemudian pukulan Jill ke Narnia, di mana ia tiba beberapa saat setelah Eustace-hanya sebagai Raja tua dan lemah membutuhkan kapal dan berlayar dari pelabuhan. Jill ingat ayat-ayat, dan bertanya Eustace jika dia telah melihat sebuah 'teman lama'. Mereka akhirnya menyadari bahwa sebenarnya berangkat Raja Raja Caspian X, yang telah berangkat untuk mencari Aslan atau anaknya. Trumpkin Kurcaci, sekarang Lord Bupati dan sangat tuli, menyediakan Jill dan Eustace dengan kamar di Cair Paravel, tetapi atas saran dari Glimfeather Owl mereka membuat tidak menyebutkan pencarian mereka. Sebaliknya, mereka dipanggil oleh Guru Glimfeather ke Parlemen burung hantu sesama berbicara (plesetan di Parlement Chaucer dari Foules, tetapi juga mengangguk terhadap penggunaan kata "parlemen" sebagai kata benda kolektif untuk burung hantu). Burung-burung hantu menjelaskan bahwa putra Caspian, Pangeran Rilian, menghilang ketika mencari ular hijau yang membunuh ibunya, dan berada di bawah mantra penyihir suatu.
Jill dan Eustace yang diterbangkan ke rawa-rawa di tepi utara Narnia mana mereka bermitra dengan Puddleglum marsh-wiggle menyenangkan suram namun pendukung. Dengan dia sebagai panduan suara, pemburu makanan di padang gurun, dan turun-ke-bumi alasan, mereka perjalanan menuju raksasa-tanah utara Narnia setelah menyeberangi Sungai Shribble. Raksasa pertama yang mereka hadapi tidak mengambil pemberitahuan dari mereka, dan trio terus ke utara di mana mereka menemukan sebuah jurang yang dalam dan mengerikan. Rute hanya di penghalang ini adalah, besar dan jembatan kuno kali lebih besar dalam skala dari apa manusia normal mungkin menggunakan.
Lapar dan menderita dari paparan, mereka menyeberangi jembatan dan memenuhi Lady Green Kirtle didampingi oleh seorang ksatria diam di baju besi hitam. Dia mendorong mereka untuk melanjutkan utara ke Harfang, benteng dari "Giants Lembut". Di sana, dia mengatakan kepada mereka, mereka akan menemukan tempat tidur hangat dan makanan panas sementara Giants merayakan Pesta musim gugur mereka. Jill dan Eustace yang menyusul memikirkan kenyamanan dan kehangatan, dan melupakan semua tentang tanda-tanda dan pencarian, dengan hanya lurus menuju Puddleglum berdebat melawan perjalanan ke Harfang. Setelah kedatangan mereka, mereka menemukan Giants Lembut hanya terlalu senang untuk "memiliki mereka untuk Pesta musim gugur mereka." Setelah beristirahat malam, terlihat tiga jendela kastil dan menemukan reruntuhan sebuah kota yang jelas dari raksasa di lembah di bawah. Mereka juga melihat kata-kata "Me Under" terukir di jalan, yang mereka mengakui sebagai Masuk ketiga Aslan. Kemudian mereka membuat penemuan lain: bahwa raksasa berencana untuk makan mereka untuk Perayaan Musim Gugur. Setelah menemukan pintu dijaga, Scrubb, Kutub, dan Puddleglum lolos kastil hanya untuk dikejar oleh anjing-anjing berburu dan bangsawan raksasa. Mereka berlindung di sebuah gua di bawah reruntuhan kota, di mana mereka jatuh menuruni lereng panjang yang gelap ke Bawah. Belur dan memar, mereka sekarang dalam gelap gulita, tetapi mereka telah mengikuti Masuk yang mengatakan "Under Me".
Mereka ditemukan oleh tentara gnome, yang membawa mereka naik perahu melintasi Laut tanpa matahari ke kota dikuasai oleh Lady Green Kirtle. Anak didik nya, seorang pria muda, ramah menyapa wisatawan, tetapi tampaknya tidak tepat di kepala. Dia menjelaskan bahwa dia menderita episode psikotik malam, dan selama episode ini ia harus, dengan perintah sang lady, terikat ke kursi perak, karena jika dia dibebaskan, dia akan berubah menjadi seekor ular hijau yang mematikan dan membunuh semua orang yang dilihatnya. Threesome menentukan untuk menyaksikan pemuda dalam siksaan, seperti mereka merasakan hal itu bisa menjadi kunci untuk pencarian mereka.
Ketika orang muda terikat di kursi-nya, "ocehan" tampaknya bukan untuk menunjukkan putus asa untuk melarikan diri penangkaran tersihir. Setelah meluncurkan baterai ancaman mengerikan, pemuda itu akhirnya memohon teman-temannya untuk melepaskan dia dalam nama Aslan. Menyadari Sign keempat, mereka ragu-ragu melakukannya. Jauh dari ketakutan mereka berubah menjadi ular dia atau membunuh mereka, pemuda mengucapkan terima kasih. Dia menyatakan bahwa dia adalah Pangeran Rilian hilang, disimpan bawah tanah oleh Lady Green Kirtle sebagai bagian dari plot nya untuk menaklukkan Overland.
Green Lady kembali dan mencoba untuk menyihir mereka semua ke dalam lupa siapa mereka. Perangko Puddleglum bertelanjang kaki api magis enchantress dan istirahat mantra nya. Lady marah mengubah dirinya menjadi seekor ular hijau, dan Rilian menyadari bahwa ia telah diperbudak bertahun-tahun oleh pembunuh ibunya. Rilian membunuh ular dengan bantuan Eustace dan Puddleglum, [1] dan memimpin wisatawan untuk melarikan diri dari Bawah. Para gnome, yang juga ajaib diperbudak oleh Lady, kini dibebaskan oleh kematian dan sukacita kembali ke rumah mereka bahkan lebih dalam bumi, tanah yang disebut Bism. Salah satu dari mereka menunjukkan partai Rilian yang rute ke permukaan sebelum pergi. Rilian kembali ke Cair Paravel sebagai Raja Caspian kembali ke rumah, dan Caspian kembali dengan panjang-kehilangan putranya sebelum meninggal.
Aslan muncul dan mengucapkan selamat Eustace dan Jill pada pencapaian tujuan mereka, kemudian mengembalikan mereka ke sungai di negara di mana Jill pertama kali bertemu dengannya. Tubuh Raja Caspian muncul di sungai, dan Aslan menginstruksikan Eustace untuk mendorong duri ke cakar singa. Eustace mematuhi, dan darah mengalir di atas Aslan Raja mati, yang dihidupkan kembali dan kembali ke pemuda. Aslan menjelaskan bahwa ketika Jill dan Eustace kembali ke dunia mereka sendiri, Kaspia akan pergi dengan mereka sebentar, untuk membantu hal-hal yang diatur di sana. Pada portal antara dunia, Aslan mengaum, dan bagian dari dinding sekitarnya runtuh Percobaan House. Caspian, Eustace dan Jill salib dinding dan menakut-nakuti sekolah pengganggu pergi. Para dipukuli pengganggu berlari kembali menuju sekolah di teror, yang juga melihat Aslan, yang membiarkan mereka melihat punggungnya sebagai bagian dari rencana. Dalam kebingungan Eustace dan Jill menyelinap kembali ke dalam gedung sekolah dan berubah menjadi pakaian sekolah mereka, sementara Aslan dan kembali ke negara Kaspia Aslan. Para pengganggu saat didera, House Percobaan menjadi tempat yang lebih baik, dan Eustace dan Jill tetap berteman baik.


Berkas:TheSilverChair(1stEd).jpg

The Cronicles of Narnia (The Voyage of The Down Treader)

The Voyage of the Dawn Treader adalah novel fantasi karangan C. S. Lewis yang diterbitkan pertama kali pada 1952. Buku ini adalah buku ketiga dalam The Chronicles of Narnia dan buku kelima menurut kronologi.
Buku ini didedikasikan kepada "Geoffrey Barfield". Ringkasan Cerita
Edmund dan Lucy Pevensie, dikirim ke rumah saudara sepupu mereka yang nakal, Eustace Clarence Scrubb, untuk berlibur. Namun, tanpa disangka-sangka, mereka ditarik ke dalam dunia Narnia, melalui gambar sebuah kapal di tembok kamar menjadi hidup. Mereka bertiga jatuh ke lautan dan ditolong oleh awak-awak dari sebuah kapal yang bernama Dawn Treader.
Ketika mereka sudah ditolong, mereka disambut oleh Raja Caspian X, sahabat Edmund dan Lucy dalam petualangan mereka sebelumnya (diceritakan di buku “Pangeran Caspian”). Rupanya dalam tahun ketiga pemerintahannya, raja Caspian melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal Dawn Treader untuk mencari tujuh orang Lord yang hilang. Para Lord itu adalah sahabat-sahabat ayah Caspian yang disingkirkan Raja Miraz, raja sebelum Caspian. Lucy dan Edmund sangat berbahagia karena bisa kembali ke Narnia, namun tidak demikian dengan Eustace yang tidak bersemangat dan bersikap menyebalkan. Raja Caspian didampingi oleh kaptennya, Lord Drinian, perwira kedua Rhince, awak-awak kapal dimana salah satunya bernama Rynelf dan sang tikus gagah berani, Reepicheep, dalam perjalanan untuk mencapai lautan timur. Sebelum menyelamatkan Lucy, Edmund dan Eustace, perjalanan Dawn Treader sudah melewati Galma, Terebinthia dan Seven Isles.
Pertama-tama mereka sampai di Lone Islands, yang masih termasuk wilayah kerajaan Narnia. Sangat disayangkan penduduk pulau tersebut sudah berubah jahat, karena mereka terlibat dalam penjual-belian budak. Caspian, Edmund, Lucy, Eustace dan Reepicheep diculik dan untuk dijual di pasar budak. Seorang pria membeli Caspian sebelum mereka sampai di pasar itu. Ternyata pria itu adalah Lord Bern, salah seorang Lord yang hilang itu. Lord Bern mengakui Caspian sebagai rajanya ketika Caspian memberitahukan identitasnya yang sebenarnya. Raja Caspian dibantu Lord Bern berhasil mengambil alih kembali kekuasaan di pulau itu dari Gubernur Gumpas yang tamak. Ia mengangkat Lord Bern sebagai penguasa baru disana dan memberinya gelar Duke Lone Islands. Setelah menguasai keadaan di istana gubernur, maka raja Caspian pergi ke pasar budak dan berhasil melepaskan teman-temannya. Di pulau kedua yang mereka kunjungi, Eustace meninggalkan kelompoknya untuk menghindari tugas. Dalam pelariannya dari tugas, ia sampai di lembah yang tidak dikenalinya dan menemukan sebuah gua. Dari dalam gua itu, seekor naga muncul dan mati tidak lama kemudian. Tiba-tiba turun hujan dan Eustace harus berlindung di dalam gua itu yang ternyata berisi harta karun. Dia menjadi tamak dan memenuhi kantungnya dengan emas dan perhiasan. Ia juga mengambil sebuah gelang dan memakaikannya diatas siku. Eustace lalu tertidur di gua itu. Ketika ia bangun, ia telah berubah menjadi seekor naga, dan gelang yang dipakainya sangat menyakiti lengannya yang telah menjadi besar.
Ketika teman seperjalanannya melihat Eustace, pertama-tama mereka tidak mengenalinya. Namun dengan bahasa isyarat akhirnya mereka mengetahui bahwa Eustace-lah naga itu. Raja Caspian mengenali gelang yang dipakai Eustace sebagai milik Lord Octesian. Mereka beranggapan Lord Octesian tidak pernah pergi hidup-hidup dari pulau itu. Dalam bentuk seekor naga, Eustace menjadi sadar atas kelakuan nakalnya yang sebelumnya. Ia berubah menjadi lebih baik dengan membantu kelompoknya dengan kemampuannya sebagai seekor naga. Suatu malam tiba-tiba Aslan muncul untuk mengunjungi Eustace. Aslan merubahnya kembali menjadi seorang anak laki-laki. Sebagai hasil pertemuannya dengan Aslan, Eustace kini menjadi anak yang jauh lebih baik. Setelah Dawn Treader diperbaiki, mereka meninggalkan Dragon Island, demikian mereka menamakan pulau itu, dan melanjutkan perjalanan mereka.
Setelah itu mereka sampai di Burnt Island dan terus sampai di Deathwater Island (dinamakan demikian atas usul dari Reepicheep karena disana ada sebuah kolam yang membuat sesuatu yang masuk ke dalamnya menjadi emas, demikian juga dengan Lord Restimar , salah seorang Lord yang dicari, masuk ke dalamnya karena ingin mandi). Setelah dari pulau itu, mereka singgah di The Duffers’ Island. Pulau itu dihuni oleh kaum Dufflepud yang dipimpin oleh Coriakin, seorang penyihir yang baik dan bintang yang sedang menjalankan hukuman.
Dalam perjalanan mereka, mereka juga melewati Pulau Kegelapan. Di pulau terakhir ini, mereka menemukan masalah besar, karena di pulau itu semua mimpi terburuk menjadi kenyataan. Disana mereka menemukan Lord Rhoop yang hidup dalam ketakutan karena telah tinggal di pulau itu cukup lama. Namun akhirnya mereka berhasil lolos dari pulau itu dengan panduan Aslan dalam bentuk seekor burung [albatros]].
Akhirnya mereka sampai di Pulau Ramandu, dimana mereka menemukan Lord Revilian, Lord Argoz dan Lord Mavramorn yang sedang tertidur karena sihir. Di pulau itu mereka bertemu dengan Ramandu seorang bintang tua yang beristirahat dan putrinya. Ramandu menjelaskan cara untuk membangunkan ketiga Lord tersebut adalah dengan berlayar ke Ujung Akhir Dunia dan meninggalkan salah satu awak kapal disana.
Kapal Dawn Treader meneruskan perjalanan ke daerah dimana kaum Manusia Laut tinggal. Disana air terasa manis, bukan asin seperti biasanya. Akhirnya kapal tidak bisa meneruskan perjalanan lebih jauh karena air menjadi terlalu dangkal. Raja Caspian memerintahkan untuk menurunkan perahu dan mengumumkan bahwa ia akan menuju Ujung Akhir Dunia bersama dengan Reepicheep. Para awak dan sahabat-sahabatnya tidak setuju dengan rencana itu, dengan alasan seorang raja tidak boleh meninggalkan rakyatnya. Raja Caspian memasuki kabinnya sambil marah-marah. Namun tidak lama kemudian, mereka menemukan sang Raja dengan muka yang pucat dan mata yang berkaca-kaca. Ternyata, Aslan sudah menegurnya dan mengatakan hanya Reepicheep, Edmund, Lucy dan Eustace yang boleh melanjutkan perjalanan. Yang lain harus kembali ke Narnia.
Lucy, Edmund, Eustace dan Reepicheep melanjutkan perjalanan dengan perahu melalui lautan bunga yang seperti karpet sampai ke daerah yang sudah terlalu dangkal bagi sebuah perahu. Reepicheep melanjutkan perjalanan dengan sebuah perahu kulit kecil yang hanya bisa dipakai Reepicheep, dan Reepicheep sudah tidak akan pernah ditemui lagi di Narnia. Lucy, Edmund dan Eustace lalu berjalan di tempat dangkal dan menemukan seekor Domba yang menawarkan sarapan ikan bakar. Domba itu kemudian berubah menjadi Aslan yang memberitahu bahwa Lucy dan Edmund tidak akan kembali lagi ke Narnia. Mereka diminta untuk belajar tentang Aslan yang mempunyai nama lain di dunia mereka. Di bagian akhir diceritakan tentang Eustace yang sudah berubah menjadi anak baik, dan raja Caspian yang akhirnya menikahi putri Ramandu.